
Awalnya…
Aku juga tak tahu.
Setiap kali aku memikirkan sesuatu, sebuah solusi tepatnya, tempat kau memapahkan punggungmu untuk mencari bekal masa depan adalah arah mataku tertuju… tak kusengaja. Sungguh!
Aku juga tak tahu…
Sampai kapan aku merenung. Hingga kau menyadarkanku dengan pandangan anehmu itu, dan sebuah kata, ‘ Kenapako?’
Awalnya…
Aku juga tak tahu.
Hanya karena sebuah misi rahasia, aku harus menoleh ke arahmu lagi. Tanpa sepengetahuanmu tentunya! Memperhatikan ke mana arah pandanganmu kan terarah. Hingga akhirnya kau kembali menemukan pandanganku
Kecurigaan pun muncul di benakmu.
Akhirnya…
Aku tahu…
Kau lampiaskan kecurigaanmu itu dengan terus memandangiku..
Walau kutahu itu hanya leluconmu…
Terus- menerus… pandangan yang aneh!!!
Asal kau tahu…
Aku benci itu!
Aku benci pandanganmu!
Pandangan yang seolah menyanyikan melodi keperkasaanmu.
Satu pintaku…
Hentikan pandangan itu!
Aku takut… pandangan itu akan melahirkan kebencian di hatiku terhadapmu
Atau malah sebaliknya?
Entahlah!
Aku ingin tak ada benci atau sebaliknya…
Aku hanya ingin teman… ya berteman
Tak ada pandangan aneh
Yang harus kau tahu lagi, aku takut… Sangat takut
Pandangan kebencian dan kecemburuan akan terarah kepadaku.
Pandangan dari mereka…
Mereka yang mengagumimu.
Mereka yang merasa bahwa kau adalah milik mereka…
-FATHE-
Untukmu… ASMH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar